Belanda mungkin lebih dikenal dengan kincir anginnya, ladang tulip, dan karya-karya seni Rembrandt, tetapi negara ini juga memiliki warisan kuliner yang kaya dan beragam. Dengan pengaruh dari masa kolonialnya dan jaringan perdagangan global, masakan Belanda telah berkembang menjadi pengalaman kuliner yang unik. Dari kudapan jalanan hingga hidangan klasik, mengeksplorasi kuliner tradisional Belanda adalah sebuah petualangan yang menggugah selera. Artikel ini akan membawa Anda melalui empat aspek menarik dari sensasi wisata kuliner tradisional di Belanda.
Kudapan Jalanan Belanda
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menikmati kudapan jalanan khas Belanda saat berjalan-jalan di kota-kota yang indah. Stroopwafel, wafel tipis yang diisi dengan sirup karamel, adalah camilan manis yang tidak boleh dilewatkan. Untuk sesuatu yang lebih asin, haring mentah adalah pilihan populer. Haring segar biasanya disajikan dengan bawang dan acar dan dimakan langsung atau dalam sebuah sandwich. Krokets, gulungan daging goreng yang renyah, juga merupakan favorit dan dapat ditemukan di mesin penjual otomatis ‘FEBO’ yang terkenal.
Di musim dingin, oliebollen, semacam donat yang digoreng dan ditaburi gula bubuk, menjadi hidangan yang sangat dinantikan. Setiap kota memiliki kios atau truk makanan sendiri yang menawarkan varian lokal dari kudapan ini, menjadikannya pengalaman yang harus dicoba.
Hidangan Tradisional yang Menghangatkan
Hidangan utama Belanda seringkali sederhana, bergizi, dan menghangatkan, mencerminkan iklim dingin dan sejarah pertanian negara tersebut. Stamppot, contohnya, adalah hidangan klasik yang terbuat dari kentang tumbuk dicampur dengan sayuran seperti sawi atau kubis dan biasanya disajikan dengan sosis rookworst. Erwtensoep, atau sup kacang polong, adalah sup kental lainnya yang sering disantap selama bulan-bulan dingin, penuh dengan daging dan sayuran.
Untuk hidangan laut, ikan kod yang disebut ‘kibbeling’ atau eel panggang bisa menjadi pilihan. Keduanya mencerminkan warisan maritim Belanda dan hubungannya yang kuat dengan laut.
Pengaruh Kolonial dan Internasional
Sejarah kolonial Belanda memberi pengaruh yang signifikan pada masakannya, terutama dari Indonesia dan Suriname. Rijsttafel, yang secara harfiah berarti ‘meja nasi’, adalah pesta makanan Indonesia dengan banyak hidangan kecil yang dihidangkan bersama nasi. Ini adalah cara yang fantastis untuk mencicipi berbagai rasa dan tekstur.
Baca Juga : Perayaan Tradisional Ukraina: Pesta Budaya Unik
Hidangan Suriname seperti roti dengan kari ayam atau bakkeljauw, ikan asin yang disajikan dengan nasi, juga populer dan mencerminkan keragaman budaya Belanda. Warisan ini membawa warna dan keragaman pada pilihan kuliner di Belanda, memperkaya pengalaman kuliner dengan rasa dari seluruh dunia.
Pesta Keju dan Minuman
Belanda dikenal dengan kejunya, dan kota-kota seperti Gouda dan Edam adalah tujuan wisata bagi pencinta keju. Pasar keju tradisional di kota-kota ini menawarkan kesempatan untuk mencicipi dan membeli berbagai jenis keju, dari yang lembut dan krem hingga yang tua dan gurih. Jangan lewatkan untuk mencicipi keju dengan bir Belanda atau jenever, minuman keras tradisional yang serupa dengan gin.
Di kota-kota besar, Anda juga akan menemukan berbagai kafe dan restoran yang menyajikan papan keju dengan anggur yang sesuai, memberikan cara santai dan lezat untuk menghabiskan sore.
Belanda menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan beragam yang mencerminkan sejarah dan budayanya yang kaya. Dari kudapan jalanan yang lezat hingga hidangan tradisional yang menghangatkan, pengaruh internasional, dan pesta keju, setiap pengunjung pasti akan menemukan sesuatu yang memuaskan selera dan merangsang indera. Menjelajahi kuliner Belanda tidak hanya tentang makan; itu tentang mengalami budaya dan sejarah yang membuat negara ini begitu istimewa.